Thursday, June 18, 2020

Pengalaman Tes Kerja | Interview | Wawancara PT Pou Chen Indonesia

Halo teman-teman pencari kerja! Pada kesempatan kali ini saya akan share pengalaman interview/tes kerja ke PT Pou Chen Indonesia. Info lowongan kerja ini saya daptkan ketika job fair di salah satu kampus. Saat mendaftar, teman-teman akan diminta menuliskan data diri dan kemampuan bahasa asing yang dikuasai. Ketika saya mendaftar, kemampuan bahasa yang dibutuhkan adalah Jepang dan Mandarin. Karena petinggi Pou Chen adalah orang Jepang dan China. mereka mampu berbahasa Inggris, namun bagi saya cukup susah untuk memahami apa yang mereka katakan. Karena, accent saat berbicara masih kental sehingga saya harus sangat berkonsentrasi untuk mendengarkan. Saat mendaftar, kemampuan bahasa Jepang saya masih N5. Namun demikian, Alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk wawancara online via Skype. Bila anda tidak bisa Skype, maka video call dapat digantikan dengan WA video call.

Wawancara Online

Tanggal wawancara pun telah tiba dan saya diwawancara oleh pihak Pou Chen. Ketika itu, saya diwawancara dengan menggunakan bahasa Jepang. Saya sangat gugup, karena kemampuan bahasa Jepang saya yang masih sangat rendah. Sebelum wawancara, saya menyiapkan diri dengan menonton video YouTube bagaimana wawancara dengan orang Jepang dan sebagiannya. Perlu diketahui bahwa, wawancara dengan PT Pou Chen adalah wawancara pertama saya.

Saya mengawali wawancara dengan perkenalan dan kemudian, pewawancara mulai bertanya dalam bahasa Jepang. Pertanyaan yang diajukan kelihatannya hanya bertujuan untuk mengetes tingkat kemampuan bahasa jepang saya. karena, saya yakin orang Jepang yang mewawancara saya menganggap bahasa Jepang saya kacau 😅

Namun demikian, enah apa yang terjadi saya lolos wawancara online dan tahapan berikutnya adalah wawancara langsung ke pabrik PT Pou Chen Indonesia di Serang - Banten

Wawancara Langsung

Bagi saya yang bukan orang Banten, cukup sulit untuk menemukan lokasinya, karena googlemap mengarahkan saya melalui pasar dan jalan kecil. Sedangkan, pintu masuk PT Pou Chen dari pasar dan jalan tersebut ditutup. Sehingga saya harus putar balik. Saran saya untuk orang yang membawa mobil, sebelum masuk ke pasar seperti saya, silahkan bertanya pada orang sekitar dulu karena ternyata, pintu masuk ke PT Pou Chen besar. Berikut tampak depan gerbang PT Pou Chen yang saya dapat dari official facebook.


Ketika saya sampai, saya harus menukar identitas diri dengan kartu tamu. Untuk sampai ke tempat wawancara, saya perlu jalan jauh sampai ke dalam (jangan lupa bertanya pada pegawai yang ada di sana, karena tempatnya jauh dan untuk orang yang pertama kali datang, pasti akan ragu apakah jalan yang diambil benar atau tidak). Kebetulan waktu itu saya menggunakan blazer, pantopel, dan rok span; saya sedikit merasa ribet. Mungkin calon pekerja laki-laki tidak perlu merasakan hal ini, karena laki-laki menggunakan celana panjang dan sepatu yang digunakan juga tidak ber-hak. Sesampainya di tempat wawancara, badan saya penuh keringat. Karena, tempat saya tinggal lebih sejuk bila dibandingkan dengan Serang - Banten

Saya bertemu dengan 3 orang lainnya dan ketika itu, pewawancara sedang rapat, sehingga saya harus menunggu cukup lama untuk wawancara. Setelah pewawancara datang, sesi pertama wawancara para peserta diminta untuk mengerjakan test tertulis. namun demikian, karena saya wawancara ini dilakukan pada tahun 2015 atau 2016, saya benar-benar lupa tes mengenai apa. Namun seingat saya, tesnya tidak susah. Setelah itu, saya harus menunggu kembali sampai siang untuk tes wawancara berikutnya. Khusus untuk teman-teman Muslim, saya sarankan untuk membawa alat shalat termasuk sajadah. Karena di sini tidak ada mushala. Ketika itu, kebetulan untuk perempuan diperbolehkan menggunakan ruangan meeting untuk shalat. Kalu saya tidak salah ingan, calon pekerja pria shalat di kantin. Selain itu, jangan lupa untuk men-jamak shalat, karena teman-teman akan menunggu lama sekali. Saya baru selesai wawancara ketika hampir shalat maghrib.

Sebagai info tambahan, teman-teman pencari kerja akan diberi makan siang. Jangan lupa membuang sisa makanan dan menaruh alat makan kotor pada tempat yang disediakan.

Setelah penantian panjang, akhirnya waancara berikutnya dimulai. gedung berikut adalah tempat saya diwawancara. gambar ini saya dapat dari official facebook PT Pou Chen. Pada saat masuk ke dalam, teman-teman diminta untuk menyimpan HP, karena di sini terdapat propotype model baru. Selain itu, QC juga dilakukan di tempat ini.


Wawancara dilakukan dalam bahasa Inggris. kali ini yang mewawancarai adalah petinggi dari China, dengan demikian pada tahap ini tema-teman yang mampu berbahasa Mandarin akan memiliki poin plus. Berdasarkan pertanyaan yang diajukan, kelihatannya wawancara ini hanya bertujuan untuk mengetes kemapuan bahasa Inggris. dalam wawancara ini, pewawancara juga akan bertanya mengenai nilai gaji yang saya harapkan. Setelah itu, saya kembali menunggu dan sesi berikutnya adalah tanya-jawab santai dengan salah satu pekerja lokal PT Pou Chen Indonesia.

Sesi tanya jawab ini dibuka sebagai wadah calon pegawai untuk mengetahui Pou Chen lebih detail. Pada sesi ini, setiap calon pekerja juga langsung diarahkan pada merk yang sesuai dengan kemampuan bahasa masing-masing. Karena kebetulan ketika itu bahasa Inggris saya lebih baik dari bahasa Jepang, maka saya diarahkan untuk berhubungan dengan client Adidas dan Puma. Berikut beberapa hal yang masih saya ingat mengenai fasilitas yang diberikan oleh PT Pou Chen Indonesia:
  1. Hari kerja Senin sampai Sabtu. Seingat saya, Sabtu masuk setengah hari
  2. Didaftarkan BPJS
  3. Bisa mendaftar mess. Kalau saya tidak salah ingat, sekamar terdiri dari 4 - 6 orang. Bila tidak mendaftar mess, maka akan mendapat uang transport
  4. Mendapat makan siang. Untuk sarapan dan makan malam, kalau tidak salah juga disediakan, namun saya tidak ingat pasti. Yang pasti, sahur disediakan
Setelah wawancara selesai, saatnya para peserta menunggu hasil keputusan. Seingat saya, kami menunggu sekitar 3 hari. Hasil pengumuman akan diberitahukan langsung lewat telepon, baik lulus atau tidak

Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara, saya dinyatakan lulus dan ditawari untuk bekerja di PT Pou Chen Indonesia. Namun demikian, saya menolak dengan alasan:
  1. Waktu wawancara yang tidak efisien, karena saya harus menunggu lama hanya untuk 3 kegiatan yang relatif sebentar. Terlepas dari apa pun keperluan pewawancara
  2. Gaji tidak sesuai bila dibandingkan dengan pengorbanan saya. Pengorbanan di sini adalah hari kerja sampai Sabtu, membayar kos, dan biaya kehidupan sehari-hari. Oleh sebab lokasi PT Pou Chen terletak di samping pasar, maka kemungkinan besar kost yang ada di sana kumuh. Terlepas dari makanan yang disediakan oleh kantor, sangat susah untuk mencari makan. Tempat makan terdekat adalah nasi padang yang letaknya jauh dan diperlukan kendaraan untuk mencapai nasi padang tersebut. Namun demikian, bila anda orang Serang - Banten asli, bekerja di sini mungkin dapat menjadi salah satu opsi
  3. Gaji tidak sesuai bila dibandingan dengan latar pendidikan saya. Saya memiliki 2 gelar dari kampus swasta dan 1 gelar dari kampus negri). Saya mampu berbahasa Inggris (TOEFL: 578) dan Jepang (ketika itu saya N5). Selain itu, saya mampu menggunakan berbagai jenis program komputer.
  4. Berdasarkan penjelasan yang saya dapatkan, asuransi yang didapat hanya BPJS. Bagi saya, BPJS tidak cukup karena antrian BPJS sangat panjang dan saya tidak suka mengantri panjang. Terlebih lagi, saya lumayan sering ke rumah sakit
  5. Tidak ada Mushala. Bagi saya, keberadaan Mushala dalam sebuah kantor sangat penting
  6. Cuaca yang sangat panas. Perlu diketahui bahwa saya tidak tahan panas
  7. Lokasi kerja jauh dari pusat kota

Perlu digaris bawahi, bahwa hal di atas adalah pertimbangan saya pribadi. Saya yakin, beberapa dari teman-teman pencari kerja memiliki pertimbangan lain dan dapat cocok bila bekerja di sini. Setiap orang memiliki kondisi masing-masing, setiap orang memiliki pertimbangan masing-masing, dan setiap orang memiliki kebutuhan masing-masing. Tiap pilihan pasti akan ada plus dan minus. Kita harus memilih yang terbaik dari semua pilihan yang ada. Ikuti kata hati teman-teman dan selalu diskusi dengan keluarga. Siapa tahu, PT Pou Chen adalah jalan rezeki teman-teman. Dengan bekerja di sini, teman-teman mungkin akan mendapat link counterpart. Seperti yang kita ketahui, di zaman modern seperti ini link adalah hal yang penting. Selain itu, pengalaman kerja di perusahaan asing juga mungkin merupakan nilai tambah untuk pekerjaan teman-teman yang berikutnya. Karena perusahaan berikutnya akan menilai bahwa teman-teman mampu berdiskusi dalam bahasa Inggris.

Demikian sharing kali ini. Semoga bermanfaat. Selalu semangat dan saya do'akan semoga teman - teman pencari kerja segera mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan jangan pantang menyerah! Selalu yakin bahwa Tuhan memiliki rencana untuk finansial teman-teman.

Saturday, January 04, 2020

Pengalaman Tes Kerja | Interview | Wawancara Toyota Astra Finance (TAF)

Halo teman-teman pencari kerja! Kali ini saya akan share mengenai pengalaman saya ketika melamar ke Toyota Astra Finance (TAF). Ketika itu, saya melamar dari jobfair kampus dan alhamdulillahnya saya mendapat undangan untuk mengikuti tes. Seperti biasa, sebelum kita masuk ke sharing pengalaman, mari kita singgung sedikit gambaran unum mengenai TAF. Gambaran umum sebuah perusahaan wajib dipahami oleh pelamar kerja, karena kita dapat menyesuaikan jawaban kita dengan kebutuhan perusahaan tersebut.


Toyota Astra Finance (TAF) merupakan anak perusahaan Astra yang bergerak dalam bidang financing mobil. Dengan kata lain, bila seseorang membeli mobil dengan cara mencicil maka TAF akan menjadi penghubung antara pembeli dengan dealer. TAF meawarkan beberapa pilihan cicilan yang dapat konsumen pilih sesuai dengan kebutuhan.

Saat mendaftar, terdapat persayaratan umur maksimal (saya lupa berapa). Namun demikian, kelihatannya umur bukan merupakan faktor utama, karena terdapat peserta lain yang umurnya sudah melewati batas maksimum dan TAF mengizinkan peserta tersebut untuk mengikuti tes. Bila teman-teman pencari kerja lulus seleksi awal, maka teman-teman akan diundang untuk mengikuti tes pertama, yaitu: psikotes

Psikotes yang dilakukan standar dan sama dengan psikotes-psikotes kerja lainnya atau pun tes psikotes untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Bila teman-teman pencari kerja sering mengikuti tes kerja dan beberapa kali mencoba daftar ke perguruan tinggi, Insya Allah psikotes akan lulus. Tes hari pertama saya lulus dan saya lanjut ke tahap berikutnya, yaitu tes wawancara.

Tes wawanara dilakukan di kantor TAF. Untuk mencegah kekuranan kursi dan efisiensi waktu peserta, pada tes ini beberapa group peserta akan diundang pada waktu yang berbeda. Ketika itu, saya diudang untuk mengikuti tes pada jam 11 dan dipanggil sekitar 1 jam kemudian. Keterlambatan ini kemungkinan besar disebabkan karena peserta pada batch sebelumnya datang terlambat sehingga peserta pada batch berikutnya harus menunggu. Selain itu dari sekian banyak peserta, hanya terdapat 2 pewawancara dan setiap wawancara kurang lebih memakan waktu 30 menit. Sambil menunggu giliran dipanggil, tiap peserta diberikan kertas yang harus diisi. Pewawancara akan menggunakan kertas tersebut sebagai dasar untuk mewawancari peserta.

Pada saat wawancara, pewawancara bertanya mengeai hal standar seperti: perkenalan diri, asal kampus, jurusan, pengalaman kerja, dll. Setelah itu, pewawancara akan bertanya mengenai, "apa yang kamu ketahui tentang TAF?", "apa alasan kamu daftar ke TAF", "kekurangan dan kelebihan kamu", dll. Pertanyaan berikutnya adalah pertanyaan mengenai pendapat kita terhadap produk TAF. Ketika itu, saya diberi pertanyaan, "menurut kamu, hutang untuk berhaji bagaimnana?". Ketika itu, saya bingung untuk menjawab, karena:
  1. Saya tahu bila seseorang berhutang untuk haji, maka tidak ada kewajiban untuknya untuk berhaji. Kalau pun menjawab dengan, "bila tidak berhutang makan uang baru bisa terkumpul setelah tua dan pada saat itu, seseorang sudah tidak memiliki kondisi fisik yang baik" maka hal ini kelihatannya juga bukan jawaban yang tepat. Karena, seseorang wajib berhaji bila: uang, waktu, dan kesehatan mencukupi
  2. TAF merupaka perusahaan yang menyediakan jasa mencicil (yang mana menurut saya sama dengan berhutang)
  3. Pada website TAF tersirat bahwa lingkup pekerjaan TAF sesuai dengan syariat Islam (hal ini TAF tunjukkan dengan menampilkan 3 orang yang menjadi "konsultan agama" untuk TAF)
  4. Setahu saya berhutang itu dilarang dan terlebih lagi bila hutang dilakukan untuk membeli sesuatu yang bukan kebutuhan primer. Mengetahui hal tersebut, saya bingung untuk mengutarakan jawaban.
Setelah selesai wawancara, saya menanti kabar baik dari perusahaan. Namun, ternyata saya tidak lolos ke tahap beikutnya. Saya sudah 2 kali mengikuti tes ke TAF dan dua-duanya gagal pada tes wawancara. Saya sedih dan tambah putus asa, karena pada saat itu saya sudah setahun menganggur.

Demikian sharing pengalaman kali ini, mudah-mudahan teman-teman sekalian bisa mengambil manfaat dari sharing pengalaman kali ini juga 😊