Saturday, January 04, 2020

Pengalaman Tes Kerja | Interview | Wawancara Toyota Astra Finance (TAF)

Halo teman-teman pencari kerja! Kali ini saya akan share mengenai pengalaman saya ketika melamar ke Toyota Astra Finance (TAF). Ketika itu, saya melamar dari jobfair kampus dan alhamdulillahnya saya mendapat undangan untuk mengikuti tes. Seperti biasa, sebelum kita masuk ke sharing pengalaman, mari kita singgung sedikit gambaran unum mengenai TAF. Gambaran umum sebuah perusahaan wajib dipahami oleh pelamar kerja, karena kita dapat menyesuaikan jawaban kita dengan kebutuhan perusahaan tersebut.


Toyota Astra Finance (TAF) merupakan anak perusahaan Astra yang bergerak dalam bidang financing mobil. Dengan kata lain, bila seseorang membeli mobil dengan cara mencicil maka TAF akan menjadi penghubung antara pembeli dengan dealer. TAF meawarkan beberapa pilihan cicilan yang dapat konsumen pilih sesuai dengan kebutuhan.

Saat mendaftar, terdapat persayaratan umur maksimal (saya lupa berapa). Namun demikian, kelihatannya umur bukan merupakan faktor utama, karena terdapat peserta lain yang umurnya sudah melewati batas maksimum dan TAF mengizinkan peserta tersebut untuk mengikuti tes. Bila teman-teman pencari kerja lulus seleksi awal, maka teman-teman akan diundang untuk mengikuti tes pertama, yaitu: psikotes

Psikotes yang dilakukan standar dan sama dengan psikotes-psikotes kerja lainnya atau pun tes psikotes untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Bila teman-teman pencari kerja sering mengikuti tes kerja dan beberapa kali mencoba daftar ke perguruan tinggi, Insya Allah psikotes akan lulus. Tes hari pertama saya lulus dan saya lanjut ke tahap berikutnya, yaitu tes wawancara.

Tes wawanara dilakukan di kantor TAF. Untuk mencegah kekuranan kursi dan efisiensi waktu peserta, pada tes ini beberapa group peserta akan diundang pada waktu yang berbeda. Ketika itu, saya diudang untuk mengikuti tes pada jam 11 dan dipanggil sekitar 1 jam kemudian. Keterlambatan ini kemungkinan besar disebabkan karena peserta pada batch sebelumnya datang terlambat sehingga peserta pada batch berikutnya harus menunggu. Selain itu dari sekian banyak peserta, hanya terdapat 2 pewawancara dan setiap wawancara kurang lebih memakan waktu 30 menit. Sambil menunggu giliran dipanggil, tiap peserta diberikan kertas yang harus diisi. Pewawancara akan menggunakan kertas tersebut sebagai dasar untuk mewawancari peserta.

Pada saat wawancara, pewawancara bertanya mengeai hal standar seperti: perkenalan diri, asal kampus, jurusan, pengalaman kerja, dll. Setelah itu, pewawancara akan bertanya mengenai, "apa yang kamu ketahui tentang TAF?", "apa alasan kamu daftar ke TAF", "kekurangan dan kelebihan kamu", dll. Pertanyaan berikutnya adalah pertanyaan mengenai pendapat kita terhadap produk TAF. Ketika itu, saya diberi pertanyaan, "menurut kamu, hutang untuk berhaji bagaimnana?". Ketika itu, saya bingung untuk menjawab, karena:
  1. Saya tahu bila seseorang berhutang untuk haji, maka tidak ada kewajiban untuknya untuk berhaji. Kalau pun menjawab dengan, "bila tidak berhutang makan uang baru bisa terkumpul setelah tua dan pada saat itu, seseorang sudah tidak memiliki kondisi fisik yang baik" maka hal ini kelihatannya juga bukan jawaban yang tepat. Karena, seseorang wajib berhaji bila: uang, waktu, dan kesehatan mencukupi
  2. TAF merupaka perusahaan yang menyediakan jasa mencicil (yang mana menurut saya sama dengan berhutang)
  3. Pada website TAF tersirat bahwa lingkup pekerjaan TAF sesuai dengan syariat Islam (hal ini TAF tunjukkan dengan menampilkan 3 orang yang menjadi "konsultan agama" untuk TAF)
  4. Setahu saya berhutang itu dilarang dan terlebih lagi bila hutang dilakukan untuk membeli sesuatu yang bukan kebutuhan primer. Mengetahui hal tersebut, saya bingung untuk mengutarakan jawaban.
Setelah selesai wawancara, saya menanti kabar baik dari perusahaan. Namun, ternyata saya tidak lolos ke tahap beikutnya. Saya sudah 2 kali mengikuti tes ke TAF dan dua-duanya gagal pada tes wawancara. Saya sedih dan tambah putus asa, karena pada saat itu saya sudah setahun menganggur.

Demikian sharing pengalaman kali ini, mudah-mudahan teman-teman sekalian bisa mengambil manfaat dari sharing pengalaman kali ini juga 😊

No comments: