Thursday, January 05, 2023

Tips Interview Kerja | Wawancara Kerja

Halo, teman-teman pencari kerja! Pada kesempatan kali ini saya akan share faktor apa aja yang dapat mempengaruhi wawancara kerja/ interview kerja. Perlu diketahui bahwa postingan ini dibuat berdasarkan pengalaman saya pribadi dan saya bukan HR (Human Resource). Postingan ini khusus diperuntukkan untuk teman-teman fresh graduate. Harapan saya, postingan ini bisa membantu teman-teman sekalian dalam mencari kerja. Jadi bisa dibilang postingan ini tips dari pengalaman saya pribadi.

Oke! Tanpa panjang lebar, saya share faktor-faktor yang dapat mempengaruhi saat wawancara kerja.

  • Pengalaman Kerja

Yap, betul. Memang kedengarannya agak aneh. "Loh, kan saya fresh graduate. Saya belum pernah kerja. Gimana caranya saya dapat pengalaman kerja?". Betul, teman-teman. Hal ini juga pernah jadi pertanyaan saya. Pengalaman kerja di sini adalah pengalaman magang.

Sebelum saya akhirnya diterima di perusahaan tempat saya bekerja sekarang, saya sempat magang selama beberapa bulan di beberapa tempat. Ketika itu saya sempat magang sebagai guru les, sales, dan translator. Meski hanya beberapa bulan, pengalaman magang ini yang membuat saya lulus wawancara tahap 1 di sebuah bank dan lulus wawancara akhir di perusahaan tempat saya sekarang bekerja.

Perlu diketahui bahwa tiap perusahaan berbeda. Dengan demikian, faktor ini bisa saja tidak terlalu dipertimbangkan di perusahaan yang teman-teman lamar. 

  • Rencana 5 Tahun ke Depan 

Saat menjelaskan rencana 5 tahun ke depan, saya menjelaskan rencana yang berhubungan dengan pekerjaan di kantor. Saat menjawab pertanyaan ini, jangan menyebutkan: "Saya ingin wiraswasta setelah ... lama bekerja di sini" atau "Saya ingin pindah ke tempat lain setelah ... lama bekerja di sini". Saran saya:

  1. Tahun 1: Saya akan belajar dari senior dan orang sekitar sambil beradaptasi dengan cara kerja perusahaan. Di tahun ini, saya akan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan arahan atasan/senior dan saya akan mengasah kemampuan koordinasi saya. Dengan demikian, saya dapat meringankan beban kerja tim saya
  2. Tahun 2: Setelah saya mulai memahami cara kerja perusahaan dan sudah mulai bisa mengerjakan pekerjaan yang sederhana, di tahun kedua saya akan mencoba mengusulkan solusi dari sebuah pekerjaan. Dengan demikian, manfaat yang akan saya berikan pada tim akan lebih besar
  3. Tahun 3: Dengan ilmu yang saya dapat selama 2 tahun saya bekerja, saya akan berusaha untuk memberikan solusi bagi tim lain. Dengan ini, selain saya dapat meringankan beban tim sendiri, saya juga bisa meringankan beban tim lain dan belajar tugas apa saja yang perlu dikerjakan tim lain. Oleh karena saya mulai membantu tim lain, pengetahuan saya terkait perusahaan akan bertambah dan saat saya mengusulkan sebuah solusi, saya dapat mengusulkan solusi dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
  4. Tahun 4: Saya ingin mengerjakan pekerjaan di mana saya adalah PIC utama sehingga dapat mengasah kemampuan leadership dan problem solving saya. Tentunya, saya akan mengusulkan solusi dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang serta berdisuksi dengan atasana saya. Dengan demikian, solusi yang saya usulkan adalah solusi untuk kepentingan berbagai divisi.
  5. Tahun 5: Saya ingin meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill saya. Contohnya: [sebutkan nama skill yang ingin di-improve]. Dengan meningkatkan skill tersebut, saya dapat meningkatkan skill leadership dan problem solving saya dan dapat saya aplikasikan pada pekerjaan berikutnya. Selain itu, saya juga ingin mengasah kemampuan negosiasi saya. Saya percaya, semua orang yang bekerja di sebuah perusahaan perlu memiliki kemampuan negosiasi. Hal ini dapat saya aplikasikan di: [sebutkan contoh pekerjaan apa saja yang membutuhkan negotioation skill; misal: agreement negotiation, dll.]

Setiap perusahaan kemungkinan besar akan berbeda. Pada case saya, saya sudah mengerjakan rencana tahun 1 - 5 mulai dari tahun pertama. Perbedaannya ada pada tanggung jawab yang harus saya pikul. Tidak hanya itu, plan di atas adalah sebagian kecil dari kondisi asli yang saya kerjakan dan mungkin nantinya akan teman-teman kerjakan. Teman-teman juga perlu pahami bahwa terdapat perbedaan tuntutan pekerjaan antara divisi inti dan divisi non-inti sebuah perusahaan.

Jawaban yang saya tulis di atas adalah jawaban yang sudah saya adjust dengan mempertimbangkan pengalaman fresh graduate. Di mana fresh graduate sama sekali belum pernah bekerja full-time di sebuah perusahaan, sehingga beban pekerjaan pun berbeda.

  • Sikap dan Pakaian Saat Wawancara

Untuk poin satu ini, tentunya akan berbeda untuk tiap perusahaan dan tiap divisi dari tiap perusahaan juga akan berbeda. Ada perusahaan yang menginginkan pekerja yang ceria dan ada perusahaan yang menginginkan pekerja yang formal. Ini juga tergantung calon atasan. Ada atasan yang senang ketika pekerja bercanda saat wawancara, ada yang senang suasana semi-formal, ada atasan yang ingin timnya berpakaian rapih, dll. Pada case saya, saya diterima karena saya terlihat ramah. 

Oleh sebab itu sebagai saran umum, teman-teman bisa bersikap dan berpakaian sopan. Jika teman-teman melamar ke perusahaan asing, teman-teman bisa search di YouTube tata cara wawancara di negara tersebut.

Satu hal yang paling penting: jangan pernah menjelekkan peserta lain.

Demikian beberapa faktor yang dapat mempengaruhi interview kerja. Harapan saya, dengan sharing pengalama ini saya bisa membantu teman-teman pencari kerja. Saya paham betapa susahnya tahap mencari kerja saat fresh graduate, karena perusahaan sebagian besar ingin mendapat pekerja yang sudah "jadi". Sehingga tidak diperlukan waktu lama untuk pekerja tersebut untuk dapat berkontribusi maksimal.

Saya akan share jika ada hal lain yang dapat saya share untuk membantu teman-teman pencari kerja. Terus semangat dan pantang menyerah, teman-teman! Semoga wawancaranya lancar dan mendapat hasil memuaskan.

No comments: